Arjuna Sasra Bahu


Setelah tamat membaca Wayang Purwa, saya melanjutkan membaca Arjuna Sasra Bahu. Ceritanya masih kelanjutan kisah Rahwana yang merupakan personifikasi dari kejahatan yang akan terus ada di muka bumi, hingga akhir zaman. Wayang Purwa, Arjuna Sasra Bahu, dan kisah Ramayana yang baru selesai saya baca memang mengisahkan pertempuran antara kebaikan dan kejahatan yang akan terus berlangsung selama dunia ini berputar. 

Dalam kisah Arjuna Sasra Bahu, akhirnya Rahwana berhadapan dengan lawan yang seimbang, yakni Raja Arjuna Sasra Bahu, yang merupakan titisan Dewa Wisnu. Sepak terjang Rahwana yang menggegegerkan madyapada (alam dunia) dan suryalaya (kahyangan) sudah tidak dapat ditoleransi lagi, sehingga Dewa Wisnu menitis pada Arjuna Sasra Bahu untuk menghentikan kekacauan yang terjadi di madyapada. Rahwana yang akhirnya takluk pada Arjuna Sasra Bahu meminta ampunan dan berjanji tidak akan lagi membuat kerusakan di muka bumi. Bahkan ia tunduk di bawah kerajaan yang dipimpin Arjuna Sasra Bahu, dan setahun sekali rutin melapor ke kerajaan yang dipimpin Arjuna Sasra Bahu.

Sayang, Rahwana kembali ingkar setelah Raja Arjuna Sasra Bahu mangkat. Kejahatan dan penindasan yang dilakukannya malah lebih menjadi-jadi. Sehingga Batara Wisnu harus menitis dan dilahirkan kembali di madyapada. 

Cerita lebih lanjut dituturkan dalam kisah "Ramayana". Namun, akan lebih baik sebelum membaca Ramayana, baca terlebih dahulu kisah lahirnya Rama dan Sinta. 


No comments:

Post a Comment

What I Talk About When I Talk About Running

Belum banyak buku Haruki Murakami yang saya baca. Setelah membaca beberapa buku, saya juga belum memutuskan apakah Haruki Murakami adalah pe...