Sherlock Holmes - The Sign of Four (2)

Empat Pemburu Harta 
Gramedia PU, 2002


The Sign of Four, pertama kali diterbitkan pada 1890, dan merupakan rangkaian dari novel karya Sherlock Holmes, yaitu:
1. A Study in Scarlet (1887)
2. The Sign of Four (1890)
3. The Hound of The Baskervilles (1902)
4. The Valley of Fear (1915)

Resensi:
Mary Morstan mendatangi Sherlock Holmes untuk meminta bantuannya memecahkan sebuah misteri. Sepuluh tahun yang lalu, ayah Mary, Kapten Arthur Morstan, kembali ke London dengan mengambil cuti dari resimen nya di India. Katanya, di sana ia dan seorang temannya, Thaddeus Sholto, mendapatkan harta karun yang sangat besar jumlahnya. Tapi ketika Mary tiba di hotel tempat ayahnya tinggal, sang ayah sudah lenyap tanpa jejak. Sherlock Holmes menyambut misteri ini sebagai suatu tantangan menarik. Lebih menarik daripada kokain yang telah membuatnya ketagihan bila sedang tak ada kegiatan. Dan kali ini pun Dr. Watson menyertainya, terutama karena ia sangat tertarik pada Mary Morstan yang di matanya begitu memesona.

Another review: 

Arjuna Sasra Bahu


Setelah tamat membaca Wayang Purwa, saya melanjutkan membaca Arjuna Sasra Bahu. Ceritanya masih kelanjutan kisah Rahwana yang merupakan personifikasi dari kejahatan yang akan terus ada di muka bumi, hingga akhir zaman. Wayang Purwa, Arjuna Sasra Bahu, dan kisah Ramayana yang baru selesai saya baca memang mengisahkan pertempuran antara kebaikan dan kejahatan yang akan terus berlangsung selama dunia ini berputar. 

Dalam kisah Arjuna Sasra Bahu, akhirnya Rahwana berhadapan dengan lawan yang seimbang, yakni Raja Arjuna Sasra Bahu, yang merupakan titisan Dewa Wisnu. Sepak terjang Rahwana yang menggegegerkan madyapada (alam dunia) dan suryalaya (kahyangan) sudah tidak dapat ditoleransi lagi, sehingga Dewa Wisnu menitis pada Arjuna Sasra Bahu untuk menghentikan kekacauan yang terjadi di madyapada. Rahwana yang akhirnya takluk pada Arjuna Sasra Bahu meminta ampunan dan berjanji tidak akan lagi membuat kerusakan di muka bumi. Bahkan ia tunduk di bawah kerajaan yang dipimpin Arjuna Sasra Bahu, dan setahun sekali rutin melapor ke kerajaan yang dipimpin Arjuna Sasra Bahu.

Sayang, Rahwana kembali ingkar setelah Raja Arjuna Sasra Bahu mangkat. Kejahatan dan penindasan yang dilakukannya malah lebih menjadi-jadi. Sehingga Batara Wisnu harus menitis dan dilahirkan kembali di madyapada. 

Cerita lebih lanjut dituturkan dalam kisah "Ramayana". Namun, akan lebih baik sebelum membaca Ramayana, baca terlebih dahulu kisah lahirnya Rama dan Sinta. 


Wayang Purwa


Setelah nonton Mahabarata, jadi tertarik baca serial wayang R.A. Kosasih, yang ternyata seru! Jadi sekarang ga  cuma tahu Harry Potter karangan J.K. Rowling, dan seri Barat lainnya aja.. hehehe..

Cerita dan gambarnya bagus, dan memang kalau dirunut-runut akarnya dari cerita di India yang lagi marak tayang di TV lokal. Oleh R.A. Kosasih cerita asli dari India, diadaptasi sehingga lebih sesuai dengan latar dan kultur Indonesia. 

Tertarik mengoleksi? Ini situs untuk pembelian online:
 http://www.anelinda-store.com
dan untuk pembelian langsung, kalau di Bandung bisa mengunjungi:
Toko Buku Maranatha/Penerbit Erlina
Jl. Ibu Inggit Garnasih (Ciateul) No. 148-150A Bandung
Tlp. 022 5203188 


Bandar


by: Zaky Yamani 

Resume: 

Awalnya saya pikir buku ini hanya akan menceritakan sekelumit perjalanan seorang bandar narkoba dalam kekinian. Saya tidak pernah menduga bahwa alur ceritanya akan mundur ke belakang, hingga masa awal republik ini berdiri. Saya pun tidak pernah menduga perang "gangster" narkoba di Kota Kembang, demi mempertahankan wilayah dan nafkah, bermula dari seorang perempuan bernama "Dewi". 

Bisnis narkoba yang dihadirkan sebagai tema utama cerita ternyata mampu membawa alam fikiran kita ke masa lampau dan turut terbawa dalam alur mempertanyakan dan menggugat sejarah negeri ini, yang tidak hanya hitam dan putih. Melainkan membawa serta warna merah darah, abu-abu, dan aneka warna lainnya. Mengingatkan kita bahwa udara kebebasan yang kita nikmati sekarang tidak cuma-cuma, dan tidak ada yang gratis saat seseorang memilih jalan hidupnya sendiri. Nyawa dibayar nyawa. Darah dibayar darah. Pengkhianatan dibayar pengkhianatan. 
  
..and it's amazing how the writer sees life from a woman point of view.. 

Waiting for the next story written by Zaky.. 

Review "Bandar":
@ Tobucil
@ Grazera
 

What I Talk About When I Talk About Running

Belum banyak buku Haruki Murakami yang saya baca. Setelah membaca beberapa buku, saya juga belum memutuskan apakah Haruki Murakami adalah pe...